PERANAN TIK ( ICT )
DALAM MEDIA PEMBELAJARAN
MAKALAH
MATA KULIAH MEDIA
PEMBELAJARAN
Yang Diampu Oleh:
JOKO WIDIYANTO S.Pd, M.Pd
Oleh:
ERNY PURWATI / III / B
11.431.050
ERNY PURWATI / III / B
11.431.050
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP PGRI MADIUN
2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya
ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
Amin...
Madiun, 23 Oktober 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................... i
Kata Pengantar.......................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................... iii
Kata Pengantar.......................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).................................................
3
B. Implementasi TIK (ICT) dalam dunia pendidikan........................................
5
C. Dampak TIK terhadap aktivitas pembelajaran.............................................. 11
D. Permasalahan dan Solusi internet dalam dunia Pendidikan.......................... 12
E. Kelebihan TIK dalam Media Pembelajaran................................................... 14
F.
Kelemahan
Media TIK dalam Pembelajaran................................................. 15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Seiring dengan
kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala aspek
kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan di dunia
pendidikan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari
dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan
kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif
bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru
dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi informasi
sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah
dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya
diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan
digunakan untuk hal negatif.
Kehadiran TIK
dalam pendidikan bisa dimaknai dalam tiga paradigma, yaitu (1) TIK sebagai alat
atau berupa produk teknologi yang bisa digunakan dalam pendidikan, (2) TIK
sebagai konten atau sebagai bagian dari materi yang bisa dijadikan isi dalam
pendidikan, dan (3) TIK sebagai program aplikasi atau alat bantu untuk
manajemen pendidikan yang efektif dan efisien. Ketiga paradigma tersebut
disinergikan dalam sebuah kerangka sumberdaya TIK yang secara khusus
diposisikan dan diarahkan untuk mencapai visi dan misi pendidikan di Indonesia.
Di era globalisasi pendidikan, disadari ataupun tidak, tantangan dunia
pendidikan ke depan akan lebih berat. Oleh karena itu, optimalisasi TIK menjadi
salah satu alternatif solusi dalam menopang dan menggerakkan dunia pendidikan
di kancah persaingan global. Dalam dunia pendidikan di Indonesia, ada beberapa
alasan problematik yang melatarbelakangi pentingnya pemanfaatan TIK, terutama
dalam (1) meningkatkan mutu pendidikan di semua jenjang, (2) mengatasi
kesenjangan layanan pendidikan akibat kondisi geografis yang mana jika
diabaikan akan menimbulkan disparitas mutu layanan, dan (3) perubahan
sosio-budaya masyarakat yang bergerak dinamis, dan (4) memupuk rasa
nasionalisme untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.
B. RUMUSAN
MASALAH
1.
Bagaimana peran media
Teknologi dan Informasi dalam pembelajaran?
2.
Apa kelemahan dan
kelebihan media TIK dalam pembelajaran?
C. TUJUAN
1. Mengetahui
peran media Teknologi dan Informasi dalam pembelajaran
2. Mengetahui
kelemahan dan kelebihan media TIK dalam pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK)
Di era
globalisasi peranan TIK menjadi semakin penting digunakan untuk mengungkapkan
data dan fakta menjadi sebuah informasi yang bisa dimanfaatkan. Kontribusi TIK
tidak terlepas dari suatu tanggung jawab agar data dan fakta pendidikan dapat
dikumpulkan, dikelola, disimpan, diteliti, dibuktikan dan disebarkan agar
masyarakat mendapatkan informasi penting dengan benar secara efektif dan
efisien. TIK pada hakikatnya adalah alat untuk mendapatkan nilai tambah dalam
menghasilkan suatu informasi yang cepat, lengkap, akurat, transfaran dan
mutakhir. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan dalam kontribusi TIK adalah
teknologi internet. Internet sebagai media informasi telah memberikan peluang
bagi setiap orang.
Pengenalan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), diharapkan dapat membuat perubahan
pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan
beragam produk TIK. Melalui perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi, kita
bisa mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara
efisien dan efektif. TIK akan memudahkan kita, mendapatkan ide dengan cepat dan
bertukar pengalaman dari berbagai kalangan. Dengan demikian, diharapkan dapat
mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga kita
dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan TIK
secara tepat dan optimal, termasuk implikasinya saat ini dan dimasa yang akan
datang.
Teknologi
Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan
Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan
dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi. Sedangkan Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan
dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari
perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, Teknologi Informasi dan
Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang
segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan
transfer/pemindahan informasi antar media.
Secara khusus, tujuan mempelajari
Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:
a) Menyadarkan
kita akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus
berubah sehingga termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari teknologi ini
sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
b) Memotivasi
kemampuan kita agar bisa beradaptasi dan
mengantisipasi perkembangan TIK, sehingga bisa melaksanakan dan menjalani
aktifitas kehidupan sehari hari secara mandiri dan lebih percaya diri.
c) Mengembangkan
kompetensi kita dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan
sehari hari.
d) Mengembangkan
kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses pembelajaran dapat lebih
optimal, menarik, dan mendorong kita lebih terampil dalam berkomunikasi,
terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
e) Mengembangkan
kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggung
jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran,
bekerja, dan pemecahan masalah sehari hari.
B.
Implementasi
TIK (ICT) dalam dunia pendidikan
Tidak bisa
dipungkiri, keberadaan komputer saat ini bukan lagi merupakan barang mewah,
Alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan, termasuk dalam dunia
pendidikan.
Saat ini jumlah
guru yang ada adalah 2.692.217, dari jumlah trsebut yang memenuhi syarat
sertifikasi 727.381 orang atau sekitar 27%, sehingga diperlukan sekitar
1.964.836 atau 73% guru yang harus itingkatkan kualifikasi pendidikan dan
profesionalismenya. Dan yang juga menjadi masalah adalah rendahnya tingkat
pemanfaatan ICT di sekolah (Digital Divide) ICT dapat menunjang optimalisasi
sekolah, karena potensi ICT cukup besar, diantaranya :
a) Memperluas
kesempatan belajar,
b) Meningkatkan
efisiensi
c) Meningkatkan
kualitas belajar
d) Meningkatkan
kualitas mengajar
e) Memfasilitasi
pembentukan keterampilan
f) Mendorong
belajar sepanjang hayat berkelanjutan
g) Meningkatkan
perencanaan kebijakan dan manajemen
h) Mengurangi
kesenjangan digital.
Begitu besar peran ICT dalam pendidkan
sehingga secara khusus pemerintah dalam Pustekkom Diknas membagi peran ICT di
sekolah modern menjadi 7 peran sekaligus sebagi pilar pendidikan. Ke-7 peran
ICT tersebut yaitu :
1. ICT
sebagai gudang ilmu pengetahuan.
Artinya dengan
ICT sumber ilmu pengetahuan menjadi begitu kaya bahkan melimpah, baik ilmu
pengetahuan inti (core content) dalam pelajaran sekolah maupun sebagai materi
pengaya pembelajaran (content suplement).Pada fungsi ini internet memiliki
peran besar sebagai sumber ilmu pengetahuan yang dapat diakses secara luas yang
didalamnya telah terkoneksi dengan ribuan perpustakaan digital, jutaan artikel/jurnal,
jutaan e-book, dan lan-lain.
2. ICT
sebagai alat bantu pembelajaran.
Artinya bahwa
pembelajaran saat ini lebih mudah dengan bantuan ICT, untuk menghadirkan dunia
di kelas dan dapat disajikan kepada seluruh siswa melalui peralatan ICT seperti
multimedia dan media pembelajaran hasil olahan komputer seperi poster, grafik,
foto, gambar, display, dan media grafis yang lainnya. Pemanfaatan CD
Interaktif, Video Pembelajaran, Multimedia presentasi, e-learning termasuk pada
bagian ini.
3. ICT
sebagai fasilitas pendidikan.
Dalam hal ini
ICT sebagai saran yang melengkapi fungsi sekolah sebagai lembaga pendidikan,
terutama fasilitasfasilitas yang bernuansa elektronik seperti labolatorium
komputer, peralatan di laboratorium bahasa, raung multimedia, studio rekaman
suara, studio musik, studio produksi video dan editing.
4. ICT
sebagai standar kompetensi.
Artinya ICT
sebagai mata pelajaran yang kita kenal Mata Pelajaran TIK. Mata pelajaran ini
berisi standar kompetensi.
Selain peran TIK
diatas, terdapat pendapat lain tentang peranan TIK dalam pendidikan yaitu :
1. TIK
sebagai Keterampilan (skill) dan Kompetensi :
·
Setiap pemangku
kepentingan harus memiliki kompentensi dan keahlian menggunakan TIK untuk
pendidikan.
·
Informasi merupakan
“bahan mentah” dari pengetahuan yang harus diolah melalui proses pendidikan.
·
Membagi pengetahuan
antar satu peserta didik dengan yang lainnya bersifat mutlak dan tidak
berkesudahan.
·
Belajar mengenai
bagaimana cara belajar yang efektif dan efisien bagi pendidik, peserta didik,
dan stakeholder.
·
Belajar adalah proses
seumur hidup yang berlaku bagi setiap individu atau manusia.
2. TIK
sebagai Infrastruktur Pendidikan
·
Saat ini, bahan ajar
banyak disimpan dalam format digital dengan model yang beragam seperti
multimedia.
·
Para pendidik,
instruktur dan peserta didik secara aktif bergerak dari satu tempat ke tempat
lainnya.
·
Proses pendidikan
seharusnya dapat dilakukan dimana dan kapan saja.
·
Perbedaan letak
geografi seharusnya tidak menjadi batasan pendidikan.
·
“The network is the
school” akan menjadi fenomena baru di dalam dunia pendidikan.
3. TIK
sebagai Sumber Bahan Belajar
·
Ilmu pengetahuan
berkembang sedemikian cepatnya.
·
Pendidik yang hebat
tersebar di berbagai belahan dunia.
·
Buku-buku, bahan ajar,
dan referensi diperbaharui secara kontinyu.
·
Inovasi memerlukan kerjasama
pemikiran.
·
Tanpa teknologi, proses
peserta didikan yang “up-to-date” membutuhkan waktu yang lama.
4. TIK
sebagai Alat Bantu dan Fasilitas Pendidikan
·
Penyampaian pengetahuan
seharusnya mempertimbangkan konteks dunia nyatanya.
·
Memberikan ilustrasi
berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat penyerapan bahan ajar.
·
Peserta didik
diharapkan melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih bebas dan
mandiri.
·
Akuisisi pengetahuan
berasal dari interaksi antarpeserta didik dan pendidik.
·
Rasio antara pendidik
dan peserta didik tidak dibatasi tergantung pada proses dan pemberian
fasilitas.
5. TIK
sebagai Pendukung Manajemen Pendidikan
·
Setiap individu
memerlukan dukungan pendidikan tanpa henti setiap harinya.
·
Transaksi dan interaksi
interaktif antar-stakeholder memerlukan pengelolaan back-office yang kuat.
·
Kualitas layanan pada
pengelolaan administrasi pendidikan seharusnya ditingkatkan secara bertahap.
·
Orang merupakan sumber
daya yang sangat bernilai sekaligus terbatas dalam institusi.
·
Munculnya keberadaan
sistem pendidikan inter dan antar organisasi.
6. TIK
sebagai Sistem Pendukung Keputusan
·
Setiap individu
memiliki karekteristik dan bakat masing-masing dalam pendidikan.
·
Pendidik seharusnya
meningkatkan kompetensi dan keterampilan pada berbagai bidang ilmu.
·
Sumber daya terbatas,
pengelolaan yang efektif seharusnya dilakukan.
·
Institusi seharusnya
tumbuh dari waktu ke waktu dalam hal jangkauan dan kualitas.
·
Pemerintah seharusnya
memiliki pengetahuan tentang profil institusi pendidikan.
Saat ini
Depdiknas mempunyai program pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
secara besar besaran. Ada tiga posisi penting Depdiknas dalam program
pengembangan TIK, yaitu:
a) Bidang
kejuruan, TIK menjadi salah satu jurusan di SMK. Pengembangan TIK secara teknis
baik hardware dan software masuk dalam kurikum pendidikan. Dibentuknya ICT
center di seluruh Indonesia. Untuk menghubungkan sekolah sekolah di sekitar ICT
center dibangun WAN (Wireless Area Network) Kota.
b) Pustekkom,
sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan TV pendidikan interaktif, E
learning dan E SMA. Program ini bertujuan untuk mempersempit jurang perbedaan
kualitas pendidikan antara kota besar dengan daerah.
c) Jardiknas
(Jejaring Pendidikan Nasional), bertujuan untuk mengintegrasikan kedua program
di atas agar terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan semua sekolah di
Indonesia. Sehingga diperkirakan di masa depan semua sekolah di Indonesia akan
terkoneksi dengan internet. Melihat program yang diadakan oleh Depdiknas kita
bisa memanfaatkan fasilitas tersebut karena bersifat terbuka.
Pengembangan TIK
untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah sesuatu yang
mutlak. Dalam Renstra Departemen Pendidikan Nasional tahun 2005-2009, program
pengembangan TIK bidang pendidikan akan dilaksanakan melalui tahap-tahap
sebagai berikut.
1. Tahap
pertama meliputi ;
a) merancang
sistem jaringan yang mencakup jaringan internet, yang menghubungkan
sekolah-sekolah dengan pusat data dan aplikasi, serta jaringan internet sebagai
sarana dan media komunikasi dan informasi di sekolah,
b) merancang
dan membuat aplikasi database,
c) merancang
dan membuat aplikasi manajemen untuk pengelolaan pendidikan di pusat, daerah,
dan sekolah, dan
d) merancang
dan membuat aplikasi pembelajaran berbasis web, multimedia, dan interaktif.
2. Tahap
kedua meliputi:
a) melakukan
implementasi sistem pada sekolah-sekolah di Indonesia yang meliputi pengadaan
sarana/prasarana TIK dan pelatihan tenaga pelaksana dan guru dan
b) merancang
dan membuat aplikasi pembelajaran.
3. Tahap
ketiga dan keempat adalah tahap memperluas implementasi sistem di
sekolah-sekolah.
Uraian di atas
lebih berfokus pada tahapan-tahapan yang diharapakan dilakukan Depdiknas dalam
kurung waktu tahun 2005-2009 dalam rangka pengembangan TIK dalam pendidikan.
Dalam merealisasikan rencana ini, Depdiknas membangun ICT Center Kabupaten/Kota
melalui Program Jardiknas yang terdiri atas jaringan komputer, internet, dan TV
Edukasi. ICT Center ini akan terkoneksi dengan sekolah-sekolah dan kantor dinas
pendidikan. Selain itu, guru perlu juga diperlengkapi dengan pengetahuan dan
keterampilan yang cukup untuk menggunakan perangkat TIK. Untuk itu, manajemen
sekolah perlu mengetahui kesiapan dan pelatihan TIK yang dibutuhkan guru.
C.
Dampak TIK terhadap aktivitas pembelajaran
Tahukah kita
selain membawa manfaat yang besar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga
mempunyai pengaruh buruk yang besar pula pada perkembangan generasi anak
bangsa. Saat ini perangkat yang paling mempengaruhi anak pelajar Indonesia saat
ini antara lain :
·
Komputer
·
Handphone
·
MP4 player
·
Game Console
·
Media tontonan seperti
Televisi dan Film
Namun kali ini
kita akan membahas salah satu diantaranya yaitu pengaruh buruk Teknologi
Komputer. Pengaruh positif atau negatif yang bisa muncul dari alat ini tentu
saja lebih banyak tergantung dari pemanfaatannya. Bila anak-anak dibiarkan
menggunakan komputer secara sembarangan, pengaruhnya bisa jadi negatif.
Sebaliknya, komputer akan memberikan pengaruh positif bila digunakan dengan
bijaksana, yaitu membantu pengembangan intelektual dan motorik anak.
·
Pengaruh buruk lewat internet
Mampu mengakses internet
sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi pengembangan wawasan anak.
Sayangnya, anak juga terancam dengan banyaknya informasi buruk yang membanjiri
internet. Melalui internetlah berbagai materi bermuatan seks, kekerasan, dan
lain-lain dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang. Sebuah studi yang
menunjukkan bahwa satu dari 12 anak di Canada sering menerima pesan yang berisi
muatan seks, tawaran seks, saat tengah berselancar di internet.
D. Permasalahan dan Solusi internet dalam dunia
Pendidikan
Kendala bidang
pendidikan ini dapat diatasi dengan adanya internet yang bisa diakses oleh
peserta didik di perguruan tinggi. Berbagai macam informasi seperti
perpustakaan online, jurnal online, majalah, dan bahkan buku-buku teks yang
dapat di-download gratis dari berbagai situs yang ada dalam dunia internet.
Mahasiswa bisa mencari apapun yang berkaitan dengan materi perkuliahan
disampaikan dosen di kelas, untuk memperbandingkan, memperkaya pengetahuan, dan
mencari sesuatu yang memerlukan kejelasan dan pemahaman mendalam.
Permasalahan
selalu timbul dalam dunia pendidikan adalah kekurangan informasi dan referensi
akibat terbatasnya jumlah sarana belajar. Ketersediaan buku – buku di perpustakaan
terutama pada lembaga pendidikan swasta cukup memprihatinkan dan sangat jauh
dari harapan jika yang menjadi tujuan adalah melahirkan sarjana-sarjana
berkualitas dari universitas.
Namun pada
praktiknya, sosialisasi internet bagi dunia pendidikan tidak semudah yang
dibayangkan dan diharapkan banyak pihak, menurut Rahardjo (2001), terbatasnya
pemanfaatan teknologi informasi ini dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya
kurangnya penguasaan bahasa Inggris, kurangnya sumber informasi dalam bahasa
Indonesia, mahalnya biaya akses internet, dan ketidaksiapan tenaga pendidik.
Faktor pertama,
merupakan permasalahan utama dalam memanfaatkan segala teknologi hasil karya
masyarakat Barat. Produk-produk teknologi yang sampai ke tangan masyarakat
dunia umumnya menggunakan komunikasi berbahasa Inggris sehingga menyulitkan
bagi para pengguna seperti mahasiswa Indonesia yang Jurnal Ilmiah umumnya masih
memiliki kemampuan rendah dalam bahasa asing, sedangkan banyak
informasi-informasi dan ilmu pengetahuan direkayasa dalam bahasa internasional
tersebut.
Faktor kedua,
keterbatasan informasi dan ilmu pengetahuan dalam bahasa Indonesia, menjadi
salah satu penyebab rendahnya penggunaan internet dalam negeri. Kesadaran
masyarakat Indonesia untuk berbagi ilmu pengetahuan masih sangat rendah
dibanding di luar negeri. Informasi masih dianggap suatu hal pribadi dan
berharga mahal yang tidak dapat diakses oleh seluruh orang, menjadikan
pengetahuan hanya berkembang untuk diri pribadi dan komunitas tertentu saja.
Faktor ketiga,
adalah kendala mahalnya biaya untuk menggunakan internet di dalam negeri. Untuk
mengakses internet pribadi dengan menggunakan jaringan telepon milik pemerintah
seseorang harus mengeluarkan biaya hampir sepuluh ribu rupiah per jam sehingga
membatasi pemanfaatan internet tersebut. Solusi ini dapat dipecahkan dengan
menggunakan internet pada warung-warung internet dengan biaya yang lebih murah
antara dua ribu sampai tiga ribu rupiah per jam. Namun masih saja terlalu mahal
untuk seorang mahasiswa apabila harus menggunakan dalam frekuensi tinggi
(selalu mengakses).
Faktor terakhir,
permasalahan dari tenaga pendidik itu sendiri yang masih belum siap menggunakan
teknologi internet dalam proses pengajarannya akibat kurangnya kemampuan dosen
dalam bidang ini. Seorang dosen tidak akan pernah menyarankan kepada mahasiswa
memperkaya wawasan dengan fasilitas internet akibat kekurangmampuannya sendiri.
Dampak akhir yang terjadi mahasiswa tidak akan termotivasi untuk mengembangkan
diri jika dosen tidak pernah menyarankan pemanfaatan sumber ilmu non formal
tersebut.
Masalah
terpenting dari sekian faktor penghambat di atas terletak pada faktor ketiga
dan keempat yakni mahalnya biaya akses dan keterbatasan dosen. Jika kendala
bahasa tidak menjadi masalah, lambat laun mahasiswa akan terus belajar dengan
sendirinya dengan tingginya frekuensi penggunaan internet, sehingga mereka akan
lebih memahami penguasaan istilah-istilah asing dari internet tersebut. Sumber
motivator utama dari dosen adalah faktor terpenting dalam mensosialisasikan kegiatan
penunjang pembelajaran. Misalnya untuk melengkapi informasi tentang sebuah
kajian masalah di dalam kelas, mahasiswa dianjurkan untuk membuka homepage
milik dosen, atau mengakses situs-situs lain yang disarankan dosen.
Dari segi
mahalnya biaya kendala ini dapat diatasi dengan berperan penting lembaga
pendidikan/universitas untuk mengembangkan sistem pembelajaran internet dengan
membangun sebuah jaringan internet di lembaga pendidikan, menyediakan sarana
penyewaan dengan biaya yang lebih murah dibanding warung internet milik
penguasaha bisnis.
E.
Kelebihan
TIK dalam Media Pembelajaran
1) Inovasi
dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang
semakin memudahkan proses pendidikan.
2) Membiasakan
mahasiswa dalam menggunakan TIK sebagai media belajar; memberikan empowerment
kemampuan personal pembelajar secara mandiri;
3) Belajar
tanpa dibatasi ruang dan waktu
4) Materi-materi
pembelajaranya selalu up to date
5) Lebih
aktif dan kreatif dalam mengembangkan pemikirannya
6) Memotivasi
pembelajar
7) Kematangan
berpikir mahasiswa
8) Informasi
dari berbagai sumber informasi
9) Kaya
pengalaman berbudaya
10) Wadah
karya-karya yang kreatif bagi mahasiswa
11) Meningkatkan
kemampuan berpikir yang lebih tinggi;
12) Fasilitas
dalam mencari informasi khusus dengan cara berpikir logis
13) Informasi
yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan
pendidikan.
14) Kemajuan
Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) juga akan memungkinkan berkembangnya
kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan
sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
15) Sistem
administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar
karena penerapan sistem Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK).
F.
Kelemahan
Media TIK dalam Pembelajaran
1) Kemajuan
TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan
orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
2) Walaupun
sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa
celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem
tersebut akan berakibat fatal.
BAB III
PENUTUP
B.
KESIMPULAN
Ilmu pengetahuan
dan teknologi berkembang terus, bahkan dewasa ini berlangsung dengan pesat.
Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau hari, melainkan
jam, bahkan menit atau detik, terutama berkaitan dengan teknologi informasi dan
komunikasi yang ditunjang dengan teknologi elektronika. Pengaruhnya meluas ke
berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Pengaruh perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat ini memberikan dampak positif
dan dampak negatif. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak
positif dengan semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan dari
dan ke seluruh dunia menembus batas ruang dan waktu. Dampak negatifnya yaitu
terjadinya perubahan nilai, norma, aturan, atau moral kehidupan yang bertentangan
dengan nilai, norma, aturan, dan moral kehidupan yang dianut masyarakat.
Menyikapi keadaan ini, maka peran pendidikan sangat penting untuk mengembangkan
dampak positif dan memperbaiki dampak negatifnya. Pendidikan tidak antipati
atau alergi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun
sebaliknya menjadi subyek atau pelopor dalam pengembangannya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Gairola,
C. M. (2004). Information and Communications Technology for Development. New
Delhi: Elsevier.
2. S.P.Hariningsih.
2005. Teknologi Informasi. Penerbit Graha Ilmu.
3. Yuhetty,
H. (n.d.). ICT and Education in Indonesia. http://www.lib.itb.ac.id/~mahmudin/e-list/Indonesia-ICT-paper.pdf
4. Munir.
(2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Bandung, Penerbit:Alfabeta.
5. Munir.
(2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung,
Penerbit:Alfabeta.
6. http://umilestari67.wordpress.com/2011/04/03/makalah-dampak-teknologi-informasi-dan-komunikasi-tik-terhadap-aktivitas-pendidikan/
Semua diakses tanggal 20 Oktober
2012